Kamis, 15 Januari 2009

Antara Nasyid dan Alqur'an

Tak ada syair yang seindah Al Qur’an karena ia dibuat dengan kalam ALLAH swt. Seindah apapun bait kata dalam nasyid yang ditujukan untuk menggugah ghirah seorang muslim, namun sungguh tak dapat menyaingi ghirah yang ditimbulkan karena melantunkan ayat-ayat ALLAH..., Al-Qur’an.



Di zaman ini..,begitu banyak nasyid yang didendangkan oleh kaum muslimin. Dari nasyid perjuangan, cinta illahi hingga samara. Dari nasyid yang bermusik bombastis hingga hanya syairnya saja. Semua itu ditujukan untuk menghibur hati… namun sudah seharusnya bagi orang-orang beriman.., hiburan tertinggi untuk mereka adalah Al Qur’an karena Al Qur’an dapat menjadi penawar bagi hati yang sedang sakit.

“Dan, Kami turunkan Al Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. “ (QS.Al Isra : 82 )

Nasyid digunakan sebagai alat untuk berda’wah dan juga hiburan. Tidak ada salahnya bernasyid, namun terkadang kita terlalu berlebihan dalam bernasyid. Lihatlah…, mengapakah hafalan nasyid kita lebih banyak dari hafalan Al Qur’an? Mengapakah intensitas mendengar nasyid kita lebih banyak ketimbang mendengar Al Qur’an? Kita sering menyanyikan nasyid…namun sedikit sekali melantunkan Al Qur’an.

Kita dapat dengan bangga menyanyikan nasyid “ Tekad” dari Izzis, misalnya, namun jarang dengan ghirah tinggi melantunkan surat Al Anfal. Kita sering dapat menitikkan air mata dan tertegun bila mendengar nasyid bernada sendu seperti “ Taubat” dari Ar Royyan, namun jarang sekali kita menitikkan air mata kala melantunkan QS. Al Baqarah: 284-286…

Ya Rabbi.. ampunilah kami jika kami bersalah dan tidak tergetar hati kami ketika di sebut asma-MU…

Astaghfirullah…

pengirimi : jundullah


www.MyQuran.com







Seja o primeiro a comentar

| Menghidupkan Al Qur'an dan As Sunnah | © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO